Banyak Petani Terdampak Tambang di Sultra, ASR-Hugua Janjikan Keseimbangan Lingkungan

  • Bagikan
ASR-Hugua (tengah) bersama pengurus partai politik pendukungnya, usai mendaftar di KPU sebagai Bakal Pasangan Calon Gubernur Sultra. (Nursadah/ADASWARA.COM)

ADASWARA.COM, KENDARI – Maraknya aktivitas pertambangan di Sulawesi Tenggara (Sultra) berdampak buruk bagi masyarakat petani di sekitar area tambang. Fakta di lapangan, banyak lahan dan tanaman pertanian yang rusak akibat terendam banjir dan tercemar limbah tambang.

Menjawab permasalahan tesebut, Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Gubernur Sultra, Andi Sumange Rukka (ASR) – Hugua mengaku akan berupaya menyelesaikannya. Keduanya menjanjikan konsep keseimbangan lingkungan, bila berhasil memenangkan Pilkada 2024.

Dijelaskan Hugua, konsep keseimbangan lingkungan yang dimaksud adalah perusahaan tambang tetap akan berjalan. Akan tetapi, aktivitas pertanian warga tidak dibiarkan terganggu sehingga seluruh pengelolaan sumber daya alam di Sultra dapat sama-sama berjalan dengan baik.

“Kita kelola tambang, tidak boleh tidak karena itu sumber daya negara tapi kita tetap jaga keseimbangannya,” tegas Hugua kepada sejumlah wartawan usai mendaftar bersama ASR di KPU Sultra, Rabu (27/08/2024).

Sebagai master lingkungan dan mantan aktivis lingkungan, Hugua mengaku cukup memahami konsep yang harus ia gunakan bersama ASR untuk mengatasi persoalan masyarakat yang berkaitan dengan aktivitas pertambangan.

Terkait permasalahan petani di Sultra saat ini, hal lain yang juga perlu mendapat perhatian pemerintah ke depan, menurut Hugua, adalah akses jalan. Katanya, masih ada ratusan kilo meter jalan-jalan penghubung ke lahan pertanian maupun perkebunan di Bumi Anoa ini, yang sulit diakses oleh warga tani.

“Bila kami terpilih, APBD di 17 kabupaten/kota akan difokuskan pada sektor pertanian dan infrastur kemudian kita fokus bagaimana meningkatkan jumlah penduduk petani,” tuturnya.

Masalah lainnya yang juga dihadapi petani di Sultra, masih kata Hugua, adalah minimnya pemberian keterampilan untuk menghasilkan produksi pertanian yang lebih baik. Ditambah lagi dengan mahalnya harga pupuk.

“Makanya saya sepakat dengan pak ASR, kita maksimalkan APBD kita di seluruh kabupaten/kota bagaimana mendapatkan pupuk murah, bahkan bebas (pembayaran). Terakhir petani kita adakan bibit yang unggul,” tukasnya. (ada)

Baca Juga Berita AdaSwara.com di Google News: https://news.google.com/publications/CAAqBwgKMIyQqAwwnpi2BA
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *