Peristiwa hilangnya pria paruh baya itu diketahui setelah seorang nelayan lainnya bernama La Tini, menemukan perahu mengapung tanpa awak di perairan Desa Holimombo, Kecamatan Wabula, Kabupaten Buton.
Belakangan terungkap, kapal kayu itu adalah milik Dusman yang hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Pihak Basarnas Kendari yang mendapat laporan kejadian tersebut dari Bhabinkamtibmas Desa Holimombo, La Sahari, langsung bergerak melakukan pencarian.
“Kami menerima laporan pada pukul 07.10 WITa (Rabu pagi). Setelah mendapatkan laporan, kami bergerak melakukan pencarian,” terang Kepala Basarnas Kendari, Muhamad Arafah melalui keterangan tertulisnya, Rabu 7 Februari 2024.
Kronologi kejadian diungkapkan Arafah, sebelum menghilang sekira pukul 17.30, Dusman berpamitan kepada sang istri untuk mencari nafkah buat keluarga. Dengan menggunakan perahu kayu, Dusman menuju rumpon (alat bantu penangkapan ikan yang dipasang di laut)
miliknya yang jaraknya lumayan jauh dari tempat tinggalnya di Desa Holimombo.
Sekira sejam lamanya setelah Dusman bertolak, perahunya ditemukan mengapung oleh seorang nelayan lainnya bernama La Tini. Perahu yang ditemukan tak jauh dari rumpon milik korban itu kemudian dibawa La Tini ke darat sembari memberikan informasi perihal kejadian itu kepada istri korban.
“Pencarian telah dilakukan hingga informasi ini diterima dengan hasil nihil,” ungkap Arafah.
Pencarian tersebut, lanjut Arafah, dilakukan oleh pihak Pos SAR Baubau didampingi ABK RB 210, BPBD Buton, Bhabinkamtibmas Holimombo, perangkat desa setempat , masyarakat sekitar, serta keluarga korban.
Kemudian, alat yang digunakan saat melakukan pencarian adalah Rescue Carrier, RIB, rubberboat, aquaeye, palsar medis, palsar evakuasi, peralatan komunikasi, peralatan pendukung keselamatan lainnya.
Untuk di ketahui, RIB adalah perkembangan evolusioner dari perahu karet dengan dasar kain karet yang diperkuat dengan papan datar di dalam kerah untuk membentuk geladak atau lantai kapal.
Penulis: Rahim
Editor: Nursadah